Minggu, 12 Juni 2011

Kurangnya Perhatian Atas Infeksi Nosokomaial di Rumah Sakit- Rumah Sakit Indonesia

Topik: penyakit Dalam
Tesis: -Menjelaskan bagaimana penyakit itu menular
-Cara mengurangi infeksi tersebut


Seorang pasien yang masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan tentu berharap mendapat kesembuhan atau perbaikan penyakitnya, setidaknya mendapat keringanan keluhannya. Sebagian besar pengidap penyakit akut berhasil memperoleh perbaikan atau penyembuhan tadi. Namun ada kalanya, terutama pada pengidap penyakit kronik atau yang keadaan umumnya buruk, justru penyakitnya akan lebih berat, lebih lama dirawat, banyak tindakan diagnostik dan obat diperlukan. infeksi yang didapatnya dari rumah sakit tersebut di sebut sebagai infeksi rumah sakit (Hospital Acquired infection), infeksi rumah sakit lebih di kenal sebagai infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terdapat di Rumah Sakit, infeksi yang timbul/tejadi sesudah 72 jam perawatan pada pasien rawat inap, infeksi yang terjadi pada pasien yang dirawat lebih lam dari masa inkubasi suatu penyakit. Pada suatu Rumah Sakit yang mempunyai ruang ICU. Keajadian infeksi nosokomialnya lebih tinggi di banding yang tidak mempunyai ICU. Kejadian infeksi nosokomial
Penularan dapat terjadi melalui cara silang (cross infection) dari suatu pasien ke pasien lainnya atau infeksi diri sendiri dimana kuman yang ada pada pasien, kemudian melalui suatu migrasi (gesekan) pindah tempat dan di tempat yang baru menyebabkan infeksi. Tidak hanya pasien rawat yang dapat ketularan, tapi juga seluruh personil rumah sakit yang berhubungan dengan pasien, juga penjenguk pasien. Infeksi ini akan di bawa ketengah keluarganya masing- masing. Infeksi rumah sakit sering terjadi pada pasien yang beresiko tinggi yaitu pasien dengan karakteristik usia tua, dan berbaring lama. Daya tahan turun pada luka bakar, pada pasien yang di lakukan prosedur diagnostik infasif, infuse lama atau pemasangan kateter urin yang lama dan infeksi nosokomial pada luka operasi. Sebagai sumber penularan dan cara penularan dan cara penularan terutama melalui tangan, melalui jarum suntik, kateter urine, kain kasa/verban, cara keliru dalam manangani luka dan peralatan operasi yang terkontaminasi. Cara mengurangi infeksi tersebut ialah dengan cara seterilisasi alat-alat dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar ruangan baik staff maupun perawat itu sendiri agar meminimalkan dari kuman Proteus, E.coli, S.aureus penyebab infeksi nosokomial.
Nama :M.Ridwan Mugi H
NIM :12101010
Fakultas: ILMU KESEHATAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar