Minggu, 29 Mei 2011

Pentingnya Bangunan Tahan Gempa di Indonesia


Topik   : Bangunan yang sesuai di daerah gempa.
Tesis    : Menjelaskan betapa pentingnya struktur bangunan agar bangunan tersebut nantinya
  akan tetap kokoh apabila terjadi gempa.
Tema   : “Gempa bukan bencana yang mematikan, bangunan yang buruklah yang
               membunuh manusia.”

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang merupakan tempat bertemunya dua
  lempeng bumi. Kondisi ini yang menimbulkan seringnya terjadi gempa di Indonesia yang
  disebabkan pergeseran kedua lempeng tersebut. Hampir setiap tahunnya Indonesia
  mengalami gempa, baik yang berskala kecil sampai yang skalanya besar.
               
Selepas gempa biasanya manusia baru sadar akan konstruksi bangunan. Gempa
  bukan hanya sekedar bencana namun juga “wake-up call“, alarm yang menyadarkan.
  Pengingat akan bahaya, kematian, kepedulian, dan juga pengingat akan
  keberadaan dan kebesaran Tuhan.
           
            Dalam perencanaan membangun atau mendirikan sebuah bangunan, faktor-faktor
  yang harus diperhatikan ialah: kondisi alam, standar nasional (SNI) dan sistem struktur
  bangunan.

            Untuk merancang rumah tahan gempa bisa dengan merancang bangunan tidak
  permanen atau benar-benar kokoh tapi tentunya mahal. Namun, bagi kebanyakan orang
  yang tak cukup biaya mendesain bangunan yang kuat tahan gempa ada beberapa cara
 untuk meminimalkan risiko kematian. Masyarakat dapat membangun dengan konstruksi
yang simetris atau berbentuk kotak. Kolom betonnya dibuat simetris karena akan lebih kuat
strukturnya.                                                

                                                         Contoh bangunan permanen

                                                        Contoh bangunan semi permanen

             Tak kalah penting, unsur struktur bangunan seperti kolom rumah dan
  slove diperkuat sementara unsur non struktur dibuat seringan mungkin. Seringkali orang
  memandang tembok sebagai unsur struktur, padahal bukan. Tembok fungsinya sebagai
  penutup. Dalam beberapa kasus, tembok yang dibuat berat malah menjadi pembunuh
  saat gempa terjadi karena menimpa orang yang di dalam rumah.

Di Jepang, kebanyakan bangunan dibuat semi permanen dimana partisinya dibuat
  dengan bahan ringan seperti bubur kertas, kayu, styrofoam. Mungkin kalau di Indonesia
  bisa pakai bambu atau kawat yang diperkuat baru nanti dirancang seolah-olah seperti
  tembok. Ketika guncangan terjadi, rancangan seperti ini tidak terlalu mengancam.
           
            Lalu untuk membangun slove diagonal, yang menghubungkan antar tiang rumah,
  sebaiknya dibuat lebih lemah daripada tiangnya. karena ketika terjadi guncangan karena
  gempa, slove yang lebih berat akan mengalami patah di tengah dan menyebabkan
  kerusakan bangunan.


Referensi         : Departemen Pekerjaan Umum, Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa
  Kompas, 2011, Bangunan Tahan Gempa: Perkuat Kolom Rumah, Tembok
  Dibuat Ringan


Nama     : Pujo Setiawan
NIM       : 10410023
Fakultas : Teknik Sipil


                                                                                                                                                                                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar