Minggu, 29 Mei 2011

Topik: Penyakit Dalam.
Tesis : -Menerangkan cara mencegah HIV AIDS.
-Menjelaskan bagaimana cara kerja Transfer Faktor pada pasien AIDS.
Judul : maraknya penyakit HIV AIDS di Indonesia.
Tema:

Apa itu HIV dan AIDS, AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency Virus. Apabila anda terinfeksi HIV, maka tubuh anda akan mencoba untuk melawan infeksi tersebut. Tubuh akan membentuk “antibodi”, yaitu molekul-molekul khusus untuk melawan HIV.
Tes darah untuk HIV berfungsi untuk mencari keberadaan antibodi tersebut. Apabila anda memiliki antibodi ini dalam tubuh anda, maka artinya anda telah terinfeksi HIV. Orang yang memiliki antibodi HIV disebut ODHA.
Menjadi HIV-positif, atau terkena HIV, tidaklah sama dengan terkena AIDS. Banyak orang yang HIV-positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-tahun. Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak sistem kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur, dan bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat anda sangat sakit. Inilah yang disebut “infeksi oportunistik”.
Perhatikan video berikut, bagaimana Transfer Factor membantu seluruh sistem imun anda, dan menjaga Anda terhindar dari HIV.
sebenarnya tidak “terkena” AIDS. Anda dapat terinfeksi HIV, yang kemudian berkembang menjadi AIDS. Anda dapat terinfeksi HIV dari orang-orang yang telah terinfeksi, bahkan bila mereka tidak terlihat sakit dan bahkan bila hasil tes HIV mereka belum menunjukkan HIV-positif. Darah, cairan vagina, air mani, serta air susu orang yang terinfeksi memiliki virus HIV dalam jumlah yang cukup untuk dapat menginfeksi orang lain. Kebanyakan orang terinfeksi dengan:
• berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi
• berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi
• terlahir dari ibu yang terinfeksi, atau minum air susu ibu yang terinfeksi
• Memperoleh transfusi dari darah yang terinfeksi dulu merupakan salah satu cara terinfeksi, namun kini persediaan darah sangat ketat disaring sehingga risikonya sangat rendah.
• Tidak pernah ada bukti bahwa HIV dapat ditularkan melalui air mata atau air liur, namun orang mungkin dapat terinfeksi melalui seks oral, atau pada kasus-kasusyangsangat jarang, melalui ciuman dalam, khususnya bila anda memiliki luka terbuka di dalam mulut atau mengalami gusi berdarah.
Apa yang terjadi bila saya HIV positif?
Anda mungkin tidak tahu kalau telah terinfeksi HIV. Kadang-kadang orang mengalami demam, sakit kepala, pegal otot dan persendian, sakit perut, pembengkakan kelenjar limpa, atau gangguan kulit selama satu atau dua minggu. Kebanyakan orang akan mengira itu flu. Banyak juga orang yang tidak mengalami gejala sama sekali. Virus HIV akan bereplikasi dalam tubuh selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan sebelum sistem kekebalan tubuh anda menanggapinya. Dalam waktu ini, hasil tes HIV anda tidak akan menunjukkan positif, namun anda tetap dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Ketika kekebalan tubuh anda merespon, tubuh akan mulai membentuk antibodi. Ketika ini terjadi, anda akan mendapatkan hasil tes positif. Setelah gejala seperti flu yang awal, banyak orang dengan HIV yang tetap sehat selama 10 tahun atau lebih. Namun dalam waktu ini, HIV merusak kekebalan tubuh anda. Salah satu cara untuk mengukur kerusakan terhadap sistim kekebalan tubuh adalah dengan menghitung sel CD4. Sel-sel ini, yang juga dikenal sebagai sel “T-helper”, merupakan komponen penting bagi sistim kekebalan tubuh. Orang yang sehat memiliki antara 500 dan 1,500 sel CD4 dalam satu mililiter darah.
Tanpa pengobatan, jumlah sel CD4 anda pastinya akan turun. Anda mungkin akan mengalami gejala penyakit HIV seperti demam, keringat malam, diare, atau pembengkakan kelenjar limpa. Apabila anda memiliki penyakit HIV, masalah-masalah ini akan berlangsung lebih dari beberapa hari, dan mungkin akan berlanjut hingga beberapa minggu.

BAGAIMANA CARA KERJA TRANSFER FACTOR PADA PASIEN AIDS?
HIV menyerang sistem imun kita, Transfer Factor akan mendidik sistem imun kita, dengan kata lain, virus HIV menghancurkan sistem imun, dan transfer factor membantu memperbaiki sistem imun. Perlukah transfer factor? sangat diperlukan, jangan tunggu sampai menjadi AIDS
Banyak dokter yang mengira terapi HIV berarti seseorang dengan HIV punya kesempatan untuk hidup sehat lebih lama.Namun, pengobatan HIV - sebagaimana juga jenis-jenis obat lain - punya efek samping. Beberapa obat anti-HIV dikaitkan dengan perubahan bentuk tubung - yang mana seseorang telah kehilangan lemak atau bertambah lemak di bagian-bagian tubuh yang berbeda. Obat anti-HIV juga sering dikaitkan dengan perubahan metabolisme (kimiawi) di dalam tubuh, seperti meningkatnya kolesterol dan glukose (lemak darah dan gula darah).
AZT (zidovudine, Retrovir) dan d4T (stavudine, Zerit) adalah dua obat utama penyebab efek samping ini, yang juga sering disebut lipodistrofi. Namun kini kita tau bahwa protease inhibitor dapat juga menyebabkan perubahan metabolisme pada beberapa orang, dan bahwa pengobatan HIV jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung (kardiovaskular). Akibat perubahan bentuk badan, yang mungkin signifikan dan mengganggu orang - para dokter kini jarang menganjurkan AZT dan d4T pada mereka yang baru mulai pengobatan. Tapi orang yang terinfeksi HIV pada saat lahir dan telah melakukan pengobatan HIV selama beberapa tahun seringkali harus mengkonsumsi obat-obatan ini.
Para peneliti di Amerika menemukan bahwa anak-anak dan remaja dalam situasi ini memiliki tingkat "lemak tungkai" yang lebih rendah daripada orang HIV-negatif pada usia yang sama. Mereka juga menemukan bahwa anak-anak dan remaja HIV-positif memiliki tingkat kolesterol total dan LDL yang lebih tinggi, tingkat kolesterol HDL yang lebih rendah dan tingkat insulin yang lebih tinggi. Orang yang terinfeksi sejak lahir menghadapi keharusan mengkonsumsi obat anti-HIV sepanjang hidup mereka dan penelitian ini menyarankan agar lebih berhati-hati untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Perubahan gaya hidup seperti pola makan yang sehat, berolahraga dan tidak merokok membantu kesehatan, dan penting bagi orang dengan HIV. Klinik HIV dapat membantu dalam melihat kembali pola hidup dan bagaimana cara terbaik mengurangi risiko penyakit jantung.

HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah Virus penyebab AIDS
 HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air mani atau cairan vagina
 Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, penderitanya akan tampak sehat dalam waktu kira-kira 5 sampai 10 tahun.
 Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman, tranfusi darah atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.
HIV dapat ditularkan melalui 3 cara, yaitu :
 Hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
 Transfusi darat atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
 Melalui Alat Suntik.
HIV tidak ditularkan melalui jabatan tangan, sentuhan, ciuman, pelukan, menggunakan peralatan makan/minum yang sama, gigitan nyamuk, memakai jamban yang sama atau tinggal serumah.
Gej Merasa kelelahan yang berkepanjangan
 Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
 Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.
 Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan
 Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa
 Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan.
 Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
Bagaimana mengetahui Orang yang Sudah Terinfeksi HIV ?
Hanya melalui penglihatan, Anda tidak bisa tahu apakah seseorang sudah terinfeksi HIV atau tidak.:
 Pada kenyataannya, pengidap HIV terlihat sangat sehat.
 Satu-satunya cara untuk mengetahui hai ini adalah melalui tes darah HIV
 Di Indonesia, terdapat cukup banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dapat membantu
 Anda untuk mendapatkan pelayanan tes darah.
TES HIVOrang yang terinfeksi HIV tidak dapat diketahui dari penampilan fisiknya saja karena orang tersebut terlihat seperti orang sehat lainnya. Jadi, untuk menentukan seseorang terinfeksi HIV atau tidak harus dilakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya anti bodi HIV di dalam darah. Antibodi HIV ini dihasilkan oleh tubuh sebagai reaksi system kekebalan tubuh terhadap infeksi HIV. Oleh sebab itu, pemeriksaan ini lebih tepat disebut "Tes Antibodi HIV" bukan tes AIDS.
Perlukah test HIV Jika anda merasa memiliki kemungkinan terinfeksi HIV, maka sebaiknya segera memeriksakan diri. Hal ini penting untuk memastikan status anda. Jika anda positif, dapat segera dilakukan perawatan kesehatan lebih lanjut yang intensif agar dapat menjaga kondisi dan mencegah penularan kepada orang lain:ndungi Diri Dari HIV/AIDS
 Jangan melakukan hubungan sesk dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi kesehatannya.
 Hindari berganti-ganti pasangan seksual.
 Gunakanlah kondom dalam melakukan hubungan seks, jika salah satu atau keduanya terinfeksi HIV
 Jika membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan diterima bebas HIV
 Gunakan alat suntik sekali pakai
 Hindari mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diriauntuk tes HIV
 Sebelum anda memeriksakan diri, konsultasilah terlebih dahulu kepada konselor atau tenaga kesehatan yang berpengalaman.
 Ketahui dan pahami pengertian HIV/AIDS, faktor resiko dan cara penularan, introspeksi diri dan cara pencegahannya.
 Apabila anda sudah yakin dan siap menerima segala resiko dan test HIV, silahkan periksa.
 Pilihlah pemeriksaan tanpa identitas untuk menjaga kerahasiaan anda.
 Test HIV dapat dilakukan dirumah sakit atau laboratorium kesehatan yang melayani Test HIV sesuai rujukan dari konselor anda (Tempat konsultasi dapat dilihat pada brosur ini)
 Konsultasikan kembali hasil tes tersebut dan minta penjelasan arti dari hasil tes tersebut kepada konselor atau tenaga kesehatan yang bersangkutankah AIDS itu ?
AIDS yang merupakan kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sindroma menurunkan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
 Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit, karena sistem kekebalan di dalam tubuhnya telah menurun.
 Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan AIDS.



NAMA:Efrianus Sandeo
FAKULTAS: Kesehatan
NIM: 12101014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar